LensaHukum.co.id, Kabupaten Bekasi (Tambun) – Sosialisasi yang diselenggarakan dikantor Kecamatan Tambun Utara yang dihadiri oleh perwakilan pejabat Kementrian Republik Indonesia, mengenai sosialisasi kesehatan dari usia dini. Persiapan sumber daya manusia yang unggul tentunya yang bisa berkompetensi yang baik dengan cara mengoptimalkan otaknya dengan mulai mempersiapkan dari mulai janin supaya akan lahirlah generasi yang akan siap untuk cerdas dan seterusnya akan dilakukan stimulasi terus menerus sampai lansia.
Pasalnya dari pihak Kementrian Kesehatan melakukan sosialiasasi tersebut ingin agar hanya dalam hal untuk penyiapan generasi yg berkwalitas, sumber daya manusia yang berkwaliatas tentunya otaknya juga akan kita lihat pertembuhan otak optimal kemudian sinarnya bagaimana antara Newron dengan Newron akan saling berhubungan semakin erat semakin padat hal itu akan berhubungan cepat untuk berpikir. Usia 2 tahun pertama itu 80 persen (%) perkembangan otak.
Bagaimana orang tua mempersiapkan anak 2 tahun. Perkembangan otak kemudian sampai usia 7 tahun perkembangan otak mencapai 95 persen (%), harapannya kalau otak itu optimal,tentuanya nanti masuk sekolah, sudah siap dari ilmu-ilmu dari gurunya. Kita harapkan kedepannya agar para peserta yang tadi tidak menghadiri sosialisai kesehatan intelegensi untuk anak usia (0) nol hingga (7) tujuh tahun dapat diberitahukan oleh pihak kesehatan dari Dinas Kabupaten Bekasi, agar sosialisasi tersebut dapat berjalan dan dapat disampaikan kepada pihak keluarga yang tidak menghadirinya, dan hal ini bisa ditindak lanjut terus-menerus dari pihak Pemda khususnya Dinas Kesehatan dapat menyiapkan masyarakat yang kedepannya berkwalitas.
Saat salah seorang warga diwawancarai salah satu wartawan LensaHukum mengatakan, “Saya sangat senang dapat mengikuti acara sosialisasi dari pihak kesehatan dari Kementrian Republik Indonesia, yang memberikan sosialisasi serta arahan mengenai tingkat kesehatan anak serta kecerdasan anak kita dari usia (0) nol hingga nanti hingga (7) tujuh tahun, diberikan hal-hal yang baik untuk menunjangnya kwalitas otak anak agar menjadi anak yang berjiwa kuat dan berkwalitas untuk menjadi anak yang cerdas,” Ujar – Warsi, warga Gabus Tambun.
Di-era-2045 nanti merupakan Indonesia emas, bagaimana nanti digenerasi emas dua ribu empat lima akan hadir sumber daya manusia yang berkwalitas, karena disitulah makmurnya Indonesia, ditahun emas tersebut, namun satu sisi sumber alam bisa bagus, orang-orangnya juga harus berkwalitas, bagaimana caranya…???. Hal ini dengan cara kita mempersiapkan mulai saat ini, untuk yang janin nantinya 20 tahun lagi akan menjadi dewasa yang unggul sampai sekolah sampai nanti usia lansia dan lansia masih produktif hal itu terjadi dikarenakan kita mulai dari sekarang mempersiapkan serta mulai bergerak, dan pada saatnya itu akan susah menghasiljan itulah yang dibilang instruksikan oleh Presiden Jokowi itu dengan Nawacita harus kita siapkan dari sekarang, itu semua dari orangtua harus disiapkan dari sekarang karena dari usia Nol (0) sampai (7) tujuh tahun bisa mencapai 95 persen (%).
Kalau kita bergerak dari mulai sekolah itu lambat, harapan ini disampaikan kemasyarakat baik stekholder dan kami dari Kementrian Kesehatan selalu menyampaikan kemana-mana saja, baik dari tingkat pertemuan, lintas sektor, lintas program. Dalam hal ini jangan lupa yang sakit memang kita harus urus, namun yang sehat juga harus kita tingkatkan kwalitasnya. Sakit dengan yang sehat lebih banyak yang sehat dari pada yang sakit, meninggal dari pada yang hidup lebih banyak yang hidup dari pada yang meninggal, ini harus kita maintenance (Perbaiki). Kedepannya harapannya, bagaimana generasi kita lebih bagus, hal tersebut sesuai kata punya instrumen dari mulai janin hingga lansia, harus tetap cerdas, produktif serta berkwalitas dari janin hingga lansia, ” Ungkap Dr. Leni ( Kabid Analisa Prilaku dan Kesehatan Intelegensia ), Kementrian RI. – (Sam Lubis)