LENSA HUKUM, TAMBORA – JAKARTA BARAT
Kamis (08/11/18), Nonton bareng film Ahok bersama para pendukung Calon Legislatif DPR-RI, Karna Brata Lesmana (KBL) dari Partai NASDEM yang digelar di seluruh Studio film XXI. Para pendukung Caleg DPR-RI Karna Brata Lesmana dapil DKI Jakarta – III No. Urut 5, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu sangat antusias dan berbondong-bondong hadir didalam acara nonton bareng film “A Man Called Ahok”.
“A Man Called Ahok”, Salah satu adegan dalam karya sutradara Putrama Tuta. Film ini dibintangi antara lain Daniel Mananta, Denny Sumargo, Sita Nursanti, Edward Akbar, Jill Gladys, dan Chew Kin Wah.
Studio XXI season city dibanjiri para pengemar Ahok dari kalangan Ahoker, para pendukung dan relawan Caleg DPR-RI Karna Brata Lesmana, dengan antusias ingin menonton film tersebut. para pengemar dan simpatisannya hingga sampai ada tidak mendapatkan tiket nonton dihari yang bersamaan yang dikarenakan tidak tiket sudah habis untuk di hari tersebut dan di waktu yang berbeda.
Saat ditemui di Cafe Metro yang beralamatkan di Jln. Tanjung Karang – Kebon Melati Caleg dapil DKI Jakarta – III Karna Brata Lesmana mengatakan kepada Lensa Hukum, dimana film “A Man Called Ahok” tersebut ingin memberikan pesan moral kepada seluruh masyarakat bagaimana kita semua harus bisa hidup bertoleransi, saling membantu khususnya bagi mereka yang kurang mampu tanpa melihat dari latar belakang yang berbeda, dan berpegang prinsip hidup untuk melayani dengan kasih.
Dalam film tersebut ada 3 point penting yang membekas di hati yaitu :
- Saat ada pergulatan dalam batinnya, Ahok sempat bertanya pada ayahnya, “Kita ini sebetulnya orang Cina atau Indonesia sih?” Dengan lembut tapi tegas ayah Ahok menjawab, “Jangan pernah berhenti mencintai negara ini Hok!”
- Saat curhat pada sahabatnya tentang jahatnya persaingan dalam dunia politik, Ahok berkata, “Aku nggak pernah takut kalah, aku takut kalau aku salah..!”
- Saat banyak mengalami kesusahan hidup, Ahok menegaskan pada dirinya sendiri bahwa, “Perjuangan belum selesai..!
Dalam film tersebut dapat kita saksikan bahwa Ahok sudah ikhlas dengan semua yang sedang dijalaninya saat ini. Ahok takkan pernah bisa membenci Indonesia. Ahok juga takkan pernah menggadaikan kebenaran untuk sebuah kemenangan.
Saat diwawancarai wartawan Lensa Hukum, salah satu pendukung Karna Brata Lesman a(KBL) menyampaikan, bahwa di film tersebut terdapat pesan moral yang saya lihat difilm Ahok itu. Dalam film itu menyampaikan nilai kejujuran dalam hal apapun dan hal itu berlaku dimana-mana.
Dengan adanya nonton bareng bersama pendukung KBL, saya ingin mengenal figur caleg DPR-RI kita dari Partai Nasdem tersebut lebih mendalam dan kalau bisa Beliau harus turun terjun langsung, seperti Ahok, karena semua itu dari hal terkecil dulu.
Dan harapan saya pastinya caleg DPR-RI Karna Barata Lesmana(KBL) bisa seperti ahok cetusnya ibu Endang, Dia(KBL) kan belum terpilih dan kita belum bisa menyamai beliau harus persis seperti Ahok dalam hal hati, kalau kinerja kan dia belum terpilih, jadi harus diberikan kesempatan orang baik dan tulus seperti dia (KBL) untuk di DPR.
Kalau Ahok dia tidak mementingkan hal pribadi, Kebanyakan pejabat itu kalau sudah duduk (How are you atau How are I’am ), Siapa kamu dan siapa saya.
Dan biasanya Sifat Jumawa atau sombong akan muncul, berbeda seperti waktu dia mencalonkan, kalo saya menilai dia (KBL) orangnya cukup rendah hati dan setelah terpilih nanti duduk sebagai wakil rakyat di Senayan nanti harus tetap merendah seperti waktu pertama kali beliau mencalonkan dirinya sebagai Legislatif DPR-RI, ” Ungkap. Ibu Endang pendukung dari Jakarta Barat.
Ditempat yang bersamaan, Pan Jin selaku Wakil Ketua Tim Sukses Jakarta Barat Karna Brata Lesmana (KBL) menyampaikan kesan dan pesan dari film tersebut ke wartawan Lensa Hukum, Pan Jin mengatakan pesan positifnya dari film tersebut adalah, dalam hidup berkeluarga sebagai orang tua haruslah mengajarkan dan memberikan contoh positif kepada anak-anak kita agar ringan tangan kepada mereka yang membutuhkan bantuan/pertolongan. Kesan yang saya lihat, masyarakat Jakarta masih merindukan dan membutuhkan sosok Ahok,yang tegas dan berani mengungkapkan korupsi,dan kita lihat saja dihari pertama film itu langsung meledak karena warga Jakarta memang sangat merindukan karakter Ahok.
Dan harapan saya ke beliau (KBL) maju menjadi Caleg DPR-RI dari dapil DKI Jakarta – III dengan No. Urut 5 dari Partai Nasdem juga bisa memperjuangkan hak-hak rakyat seperti Ahok. Tapi perlu diketahui juga beliau (KBL) punya andil dalam mendukung film tersebut sebagai “investor” dan beliau (KBL) juga memberikan tiket dalam bentuk voucher yang dapat ditukarkan di semua loket bioskop XXI yang sebanyak -/+ 10.000 voucher secara gratis tanpa syarat dan ketentuan seperti pada umumnya, tegasnya.
Kita bisa melihat raut wajah teman-teman (pendukung) serta relawan yang dapat, mereka merasa senang dan dapat masuk nonton film Ahok ” A Man Called Ahok ” secara gratis, itulah yang sementara yang bisa kami tunjukkan kepada mereka, itulah jiwa seorang KBL yang punya jiwa peduli dan sosial.
( Sam Lubis / Honky )