LENSA HUKUM
JAKARTA
Lensahukum.co.id
Di masa pandemi ini,sektor pertanian menempati posisi sentral. Dengan penduduk lebih dari 270 juta jiwa,pengelolaan pertanian di negara kita harus dijalankan dengan baik dan serius.
Indonesia akan perkuat sektor pertanian nasional dengan skala ekonomi dan teknologi. Peningkatan skala ekonomi dan penerapan teknologi pertanian merupakan langkah utama pembangunan pertanian nasional yang harus segera ditempuh. Dengan cara itu maka biaya produksi dapat menjadi lebih murah sehingga menimbulkan harga yang kompetitif dari produksi komoditas pertanian nasional.
Dengan cara itu maka biaya produksi dapat menjadi lebih murah sehingga menimbulkan harga yang kompetitif dari produksi komoditas pertanian nasional. Caranya..? Ya peningkatan skala ekonomi dan penerapan teknologi pertanian harus segera ditempuh agar biaya produksi menjadi lebih murah sehingga harga jadi lebih kompetitif.
Pada Rakernas Pembangunan Pertanian tahun 2021 di Istana Negara,siang tadi,Presiden Joko Widodo juga mengingatkan bahwa pembangunan pertanian kini tak lagi bisa hanya dilakukan dengan cara-cara konvensional seperti tahun-tahun sebelumnya. ” Yang dibutuhkan oleh negara kita ialah sebuah kawasan pertanian berskala ekonomi besar,termasuk salah satunya lumbung pangan baru. Itulah kenapa saya mendorong agar food estate harus diselesaikan. Paling tidak tahun ini food astate di Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah harus selesai, ” Kata Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 yang digelar di Istana Negara,Jakarta,pada Senin,11 Januari 2021.
Presiden Joko Widodo mengatakan,pembangunan pertanian sudah harus segera dilakukan secara detail,utamanya terkait komoditas yang saat ini masih memerlukan impor.
“ Urusan bawang putih,gula,jagung,kedelai dan komoditas lain yang masih impor tolong ini menjadi catatan dan segera dicarikan desain yang baik agar bisa kita selesaikan, ” Ujar, Presiden Joko Widodo.
Kepala Negara melihat bahwa permasalahan utama yang dihadapi para petani lokal selama ini ialah tidak kompetitifnya harga komoditas yang mereka hasilkan. Biaya pokok produksi yang tinggi oleh karena produksi yang dilakukan dalam jumlah sedikit menyebabkan komoditas lokal kalah bersaing dengan komoditas impor.
Untuk itulah diperlukan peningkatan skala ekonomi sehingga para petani yang nantinya terhimpun dalam kelompok tani besar memiliki nilai tukar petani yang lebih besar sekaligus meningkatkan jumlah produksi.
“ Kalau harga tidak kompetitif ya akan sulit kita bersaing sehingga sekali lagi ini harus dibangun dalam sebuah lahan yang sangat luas, ” Tutup Presiden Joko Widodo.
( JARKONI )