LENSAHUKUM.CO.ID – DKI JAKARTA.
Gun Gun Heryanto, pakar komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta, berpendapat vahwa debat capres mendatang sangat penting, termasuk untuk kedua pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’aruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurutnya, ada 2 keuntungan dengan diselenggarakannya ajang debat capres bagi kedua pasangan yang akan bersaing mendapatkan suara rakyat terbanyak di pemilihan presiden (pilpres) 2019 nanti.
Keuntungan pertama adalah manajemen kesan, dan keuntungan kedua adalah untuk memastikan ikrar pasangan capres-cawapres sebagai calon pemimpin negara. Gun Gun menjelaskan bahwa ada tiga aspek komunikasi politik yang wajib diperhatikan oleh para calon untuk manajemen kesan, yaitu: eots, patos, dan logos.
Etos adalah aspek yang berkaitan dengan kredibilitas para kandidat, serta bagaimana mereka mampu membangun kredibilitas (kepercayaan) tersebut. Aspek kedua adalah patos atau emosi, yang diprediksi Gun Gun akan banyak dipakai oleh kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Meski demikian, keberhasilan dari penggunaan aspek patos akan bergantung pada bagaimana kedua pasangan tersebut dapat mengkatalisasi unsur emosi ini.
Sementara itu, aspek terpenting menurut pendapat Gun Gun adalah aspek logos, atau argumentasi. Hal inilah yang annti akan mendorong pengaruh langsung serta lanjutan. Efek langsung dari aspek logos berasal dari kubu lawan saat debat nantinya. Sedangkan efek lanjutannya berkaitan dengan seberapa besar pengaruh dari argumen yang digunakan pasangan kandidat tersebut menjadi topik perbincangan di tengah publik, bahkan pasca selesainya sesi debat.
Sedangkan berkaitan dengan keuntungan kedua sesi debat capres, Gun Gun menjelaskan bahwa sesi tersebut sekaligus mampu menjadi ajang bagi para pasangan kandidat untuk mengikrarkan diri sebagai calin pemimpin Indonesia. Ajang ini pun menjadi ruang yang dimanfaatkan para pasangan calon presiden dan wakil rpesiden untuk menjabarkan visi serta misi yang dimiliki secara mendetail. Dengan begitu, sesi debat pertama pada tanggal 17 Januari nanti di mata Gun Gun akan menjadi titik mula perdebatan public yang konten dan bobotnya lebih substansial, dibandingkan aksi saling serang ujaran yang selama ini terjadi di antara kedua kubu tersebut. Sehingga, acara debat capres nanti bukan sekadar menjadi proses yang bertujuan untuk mempersuasi atau membujuk masyarakat, tapi juga meyakinkan mereka bahwa pasangan calon tersebut memang memiliki kredibilitas.
Seperti yang telah dijadwalkan, sesi debat capres pertama nanti akan berlangsung di Hotel Bidakara di Jakarta Selatan pada tanggal 17 Januari 2019. Tema yang diangkat pada sesi tersebut adalah hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Sementara itu, kubu Prawobo Subianto-Sandiaga Uno mengatakan bahwa pasangan calon tersebut telah menerima daftar yang berisikan 20 pertanyaan yang disusun para penlis sesi debat pertama nantinya. Sementara itu, Gun Gun memprediksi bahwa kubu Jokowi-Ma’ruf Amin perlu mewaspadai gaya debat Sandiaga yang dapat menyentuh emosi publik berkat perilakunya
yang merupakan tipikal equalitarian, yang juga ada pada diri Jokowi. (Red)