Home / Nasional / Hasil Seimbang, Persentase Golput Bisa Meningkat
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19

Hasil Seimbang, Persentase Golput Bisa Meningkat

LensaHukum.co.id – DKI Jakarta

Beberapa waktu yang lalu kita seluruh warga Indonesia telah menyaksikan sebuah forum debat Calon Presiden 2019 yang memberikan hasil debat sangat menegangkan. Tema yang diangkat mulai dari permasalahan ekonomi yang selalu menjadi polemik dari setiap pergantian Presiden hingga keamanan negara tentang sebuah langkah terorisme tak kunjung selesai. Masyarakat tentunya akan berharap pasca pilihan Presiden bulan April mendatang seluruh komponen pemerintahan bisa dengan seimbang terlaksana, melalui masa kampanye untuk mencuri perhatian Warga Indonesia. Yunarto wijaya sempat menegaskan tentang pasangan Joko – Ma’ruf yang sedikit kurang masuk akal, karena Ma’ruf tidak ada dasar politik yang kuat sedangkan Jokowi telah luas berkecimpung dalam dunia politik pemerintahan. Lantas peran apakah yang akan Ma’ruf berikan kepada negara,”kata Yunarto.

LensaHukum.co.id - Hasil Seimbang Persentase Golput Bisa Meningkat 791x1024 - Hasil Seimbang, Persentase Golput Bisa Meningkat

Kemungkinan peran Ma’ruf hanya sebagai pemikat agar Jokowi yang didukung oleh kaum Islami di Indonesia semakin kuat saja. Namun, bisa jadi dengan melihat dasar Ma’ruf yang notabene lanyah dalam dunia pesantren akan sulit memecahkan masalah ekonomi yang ada di Indonesia.

Berbeda dengan pasangan Prabowo-Sandy yang kuat dengan dasar politik dan komponen pemerintahan lainnya bisa menjadi tolok ukur bahwa mereka lebih tegas dalam memimpin. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa pasangan Prabowo-Sandy akan hanyut tenggelam jika mereka tidak menunjukkan kampanye yang riil.

Hasil debat cawapres menunjukkan selisih angka yang tak banyak, dan masih ada angka golput karena dirasa tak perlu berkomentar dengan kedua calon presiden tersebut. Jokowi memiliki angka 53.2 %, Prabowo memiliki angka 34.1% sedangkan untuk golput sendiri cukup mengesankan 12.7%. Angka golput ini mewakili hampir seperempat dari jumlah warga di Indonesia untuk tidak memilih kedua pasangan Calon Presiden. Golput ini bisa ditekan jika kedua paslon tersebut lebih getol dalam memberikan program riil apapun bentuknya, sehingga angka di bawah 5% bisa dicapai.

Debat yang hanya berkutat dalam masalah yang sama namun belum menunjukkan kejadian nyata akan dinilai sebagai isapan jempol belaka dan masyarakat kini tak mau lagi “dibohongi” dengan janji palsu. Hasil voting kinerja memperlihatkan bahwa Jokowi memang masih menjadi tambatan Warga Indonesia dan tidak peduli siapapun wakilnya, hanya saja mendongkrak peran Ma’ruf sendiri masih lemah dan hal inilah yang bisa meningkatkan angka golput itu sendiri. Sebagian warga memilih Prabowo karena tegas, pintar, kritis dengan isu pemerintahan, berani merakyat, dengan modal ini Sandy mendapat nilai plus untuk mendongkrak popularitas kinerja di masa mendatang.

Tugas kedua pasangan calon ini adalah menurunkan angka golput agar saat pemilihan mereka kuat bersaing dan persentase pemilihan lebih tinggi dari hasil debat kemarin. Sedikit mengubah performa kampanye dari beberapa bulan kemarin akan menentukan tingkat kemenangan bagi Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandy. (Red)

Lihat Juga

LensaHukum.co.id - Screenshot 20240819 012519 WhatsApp 310x165 - Semarak HUT RI Ke- 79 Desa Blado Adakan Karnafal

Semarak HUT RI Ke- 79 Desa Blado Adakan Karnafal

  Lensa Hukum Batang – Jawa Tengah lensahukum.co.id Batang jawa tenten, Hari minggu Tanggal I8 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.