LensaHukum.co.id – Depok.
Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, serta forum, sangatlah penting untuk berbagi informasi dan komunikasi. Dengan jaman now atau gen milenial media sosial baik informasi apapun sangat mudah kita akses dan mudah untuk kita pergunakan. Rankingcoach memberikan satu penilaian yg sangat mengejutkan.
Menurut Syafriyadi MML,MM. Selaku Dosen Vokasi Universitas Indonesia sewaktu diwawancarai Wartawan Media Lensa Hukum mengatakan, “Saya sangat terkejut setelah mengetahui analisa rangkingcoach.com
Adapun 5 Medsos Papan atas Dunia Menurut Analisis RankingCoach.com yaitu :
[PROGRESSBAR_WP id=2576]Ada beberapa kriteria:
- Page Title yang membahas mengenai judul halaman dinilai 75 % terlalu pendek, Kemudian 5 persen-nya terlalu panjang. Walaupun memang tidak ada halaman yang missing. Namun Kita dapati disana 10 % nya Duplikat.
- Dari kriteria yang lainnya Headline. 50 % terlalu pendek, 27 % terlalu panjang dan 25 % headline-nya missing.
Adapun menurut Analisa RankingCoach.com. Untuk 4 Media Online di Indonesia, didapati sebuah penilain yang sangat mengagetkan :
[PROGRESSBAR_WP id=2578]Kriteria ini berdasarkan 5 kategori utama sebagai berikut :
- Search Engine Visibility (seberapa banyak ditemukan oleh mesin pencari seperti Google dan Bing.
- Analysis of site content.
- Analysis of site that link to the Website.
- Online Presence on mobile devices
- Social Media ( Like, share, followers, Viewers )
Menurut saya seharusnya ada filterisasi di setiap media sosial guna memilah mana yang seharusnya layak ditayangkan dan mana yang lebih diutamakan. Karena yang terpenting adalah perlu bukan seberapa banyak Nitizen yang mengakses Website tersebut tetapi lebih kepada kwalitas konten. Namun pada kenyataannya malah sebaliknya. Nitizen lebih Fokus kepada kwantitas dibanding Kwalitas, beberapa orang yang melihat,beberapa orang yang share, like, comment, dan sebagainya.
Harapan, saya kita sebagai masyarakat modern lebih mengedepankan lagi Kwalitas konten media sosial, agar kita memperoleh lebih banyak manfaat dari penggunaan medsos.” Tegas, Syafriyadi.MML.MM. (Sam Lubis)