LENSA HUKUM
SUKARAPIH – KABUPATEN BEKASI
Lensahukum.co.id
Pendidikan Formil sangatlah penting untuk Kelangsungan hidup di Era Moderenisasi teknologi Digital. Pendidikan perupakan Syarat Mutlak untuk Mendapatkan tempat tertinggi baik di lingkungan maupun di tempat pekerjaan baik strata dhidup maupun jenjang karis serta sumber daya manusia di suatu tempat bail di pusat, kota maupun kabupaten serta di Desa sekalipun terpencil pendidikan Sangatlah Penting.
Pasalnya, Seorang perempuan anak Yatim berprestasi yang tinggal di Kampung Tambelang RT 06/03, Desa Suka Rapih, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Saat media menyambagi kediaman Dwi Agnes esaputri di Kp tambelang RT 06/05 Desa SukaRapih kecamatan Tambelang, setibanya di rumah Dwi yang hanya kurang lebih 40 meter. Media menanyakan sejauh ini apakah sudah adakah bantuan dari pihak Pemerintah Desa terhadap Dwi Agnes Esaputri Anak Yatim Berprestasi yang Notabene masa kelam kedua orangtuanya, yang tidak ingin hal itu menginggakan kembali di masa lalu dan hal itu sudah di jalani oleh bapaknya.
Saat Media Lensa Hukum Menanyakan Kronolgis bukan Berarti Membuka Luka lama yang kelam. Dwi memaparkan kepada media saya di tinggal ibu mati sekitar 9 tahun dan ibu saya meninggal di bakar ayah saya dan ayah di penjara selama 20 tahun.
Seorang perempuan dibakar mantan suami saat tidur di dalam rumah di Kampung Tambelang RT 06/03, Desa Suka Rapih, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis 28 Maret 2013. Lalu.
Dwi anak yatu yang ibunya meninggal akibat di bakar ayahnya. kini hidup dengan seorang nenek yang sudah tua tanpa suami. Kejadian waktu itu tahun 2013 dan Dwi waktu itu kelas dua SD ,adiknya baru berumur satu tahun sekarang p sudah kelas lima SD ,dan kakanya Egi waktu itu masih duduk di sekolah SMP kami dari sekolah tidak ada bantuan kartu indonesia pintar (KIP), ” Ujarnya.
Dwi memaparkan kepada media dengan nada sedih dan kerinduan kepada seorang ibu dan ayah yang di Vonis putusan Pengadilan Cikarang 20 tahun hukuman kurungan Penjara. dari kecil tidak bisa lihat muka ibu dan ayah haya nene yang menemani dan membiayai kami bertiga degan tidak lelah nene berjualan baju kolor celana degan bermodalkan pinjaman dari bank keliling” saya kawatir nane sudah tua jika tidak ada umur bagaimana nasib kami dan adik saya. ” dia seorang nene yang tangguh tanpa kenal lelah biayai hidup kami bertiga, ” Ucapnya.
Nene juga tidak dapat bantuan PkH dan KIP jika dapat kan bisa ringgan beban nene kami” hanya dapat bantuan sembako saja saya berhuang sekolah agar dapat regking alhdulilah saya selalu dapat regking kelas yakni regking dua dan tiga , sya berusaha dapat regking kelak saya bisa dapat kerja enak bisa bantu nene dan adik kaka saya juga yang sekarang susah cari kerja masih mrnganggur saat ini. Semiga pemerindah dapat membatu orang yang susah dan dapat hak, ” Ucapnya.
Saya baru mulai daptar di sekolah SMK 1 Tambelang dan saya harap saya bisa menjadi seorang siswa yang berperstasi dan pihak sekolah ada peehatian nya kepada anak anak yatim dan yatu. Saya tidak minta belas kasi tapi dimana ada hak maka berikanlah hak nya, ” Ucapnya.
KCD PROVINSI WIL III saat di konfirmasi terlait Dwi maka Kepala Kcd Asep Sudarsono : Untuk pembiayaan sekolah anak tersebut, saya asep sudarsono KCD 3 siap memberikan biaya sampai anak tersebut tamat SMK Kirim data anak tersebut di SMK tambelang, ” Pungkasnya.
( MARIAM )