LENSA HUKUM
SUMENEP – MADURA
Merasa ada perlakuan beda terhadap sejumlah jurnalis oleh Pemkab Sumenep, berbagai Insan Pers dari beberapa Media mendatangi Kabag Humas Pemkab Sumenep yang baru dilantik ( 15 Mei 2019 ) sekitar Pkl. 14.00. Mereka (insan Pers) yang selama ini merasa dianaktirikan lantaran berbagai akses layanan informasi dan lain-lain sulit didapatkan.
” Tidak hanya itu meski profesi kami sama-sama wartawan, tapi mereka sepertinya memandang kami bagaikan wartawan pinggiran yang dipandang sebelah mata ” , tutur salah satu Wartawan kepada awak Media Lensahukum di tempat terpisah.
Wartawan senior Alan Sahlan serta Wartawan lainnya mulai muak dengan ulah Humas Pemkab Sumenep. Pasalnya, ‘perlakuan beda’ itu terhadap ‘wartawan pinggiran’ membuat hati wartawan senior ini merasa tersayat hatinya. Bagi Alan,Humas Pemkab Sumenep yang harusnya menjadi corong Pemerintah gagal merangkul semua Wartawan di Sumenep.
“Kami tidak terima diperlakukan bak wartawan pinggiran atau apalah istilahnya,Tapi yang jelas perlakukan Humas Pemkab Sumenep dalam memberikan akses layanan atau fasilitas pemerintah dalam konteks hubungan kemitraan dengan insan pers,kami anggap gagal. Seperti akses informasi,akses dokumentasi, akses anggaran publikasi,dan lain sebagainya,” Ungkap Alan.
Alan mencontohkan pengakuan dari Humas Pemkab bahwa di Sumenep terdapat puluhan atau bahkan bisa mencapai ratusan wartawan. “ Masalahnya adalah, kalau memang terdapat puluhan atau bahkan ratusan wartawan, kemana saja mereka? Kenapa yang hadir untuk meliput kegiatan Pemerintah Daerah baik bupati, wabup, sekda, kepala OPD, Kabag dan lain sebagainya hanya segelintir yang datang untuk meliput ! Kata Alan dengan nada serius.
Sementara itu,Kabag Humas Pemkab Sumenep Joko Sigit S dikonfirmasi terkait aspirasi para jurnalis,mengakui dan berjanji jika pihaknya akan segera berkoordinasi dengan jajarannya. Kasih waktu kami untuk melakukan koordinasi dan Evaluasi,silahkan lakukan sesuai prosedur untuk kemitraan “,Pungkasnya.
Namun lantaran para wartawan belum puas dengan pernyataan dan penjelasan Kabag Humas, beberapa pertanyaan terus diajukan dan karena kewalahan dengan pertanyaan – pertanyaan dari beberapa Wartawan akhirnya Joko Sigit memanggil memanggil Kasubag untuk menjelaskan kepada para awak media. “ Kami perlakukan sama semua jurnalis, hanya memang soal anggaran publikasi yang sangat terbatas ” , terang Fairus selaku kasubag Humas.
( BAMBANG )