LensaHukum.co.id – Tepat satu minggu yang lalu, yaitu Senin (18/07/16), bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump naik ke panggung acara Konvensi Nasional Partai Republik dengan menggunakan iringan lagu milik band Queen yang berjudul “We Are The Champions”.
Hal tersebut ternyata membuat pihak Band Queen marah. Via akun jejaring sosial Twitter yang dimiliki nya, tepat sehari setelah penggunaan lagu tersebut, yaitu Selasa (19/07/16), Queen menyatakan jika pihak Donald Trump sama sekali tidak pernah meminta izin kepada mereka untuk menggunakan lagu tersebut.
“An unauthorized use at the Republican Convention against aur wishes – Queen,” sebut Queen via akun Twitter mereka.
An unauthorised use at the Republican Convention against our wishes – Queen
— Queen (@QueenWillRock) July 19, 2016
Sony / ATV Music yang notabene merupakan label Queen sendiri juga turut menegaskan protes itu via pernyataan resmi yang mereka lontarkan via majalah People.
“Sony / ATV Music tidak pernah dimintai izin oleh pihak Mr. Trump, tim kampanye pendukung Trump, atau pun Trum Orgnization, untuk menggunakan lagu ‘We Are The Champions’,” sebut manajemen Sony, pada hari selasa pekan lalu kepada majalah People dan dikutip LensaHukum via Kompas.
“Atas nama grup band Queen, kami menyatakan keberatan atas terulang nya penggunaan lagu tersebut setelah permintaan sebelum nya untuk tidak lagi menggunakan lagu tersebut, yang jelas sama sekali tidak diindahkan Trump dan juga tim kampanye nya.”
Sony / ATV Music dalam hal ini juga menegaskan jika band Queen tidak ingin musik miliknya dikait – kaitkan dengan debat politik atau pun acara politik mana pun dan di negara mana pun.
“Queen juga tidak mau lagu ‘We Are the Champion’ dipakai untuk mendukung Trump dan juga pandangan politik Partai Republik,” terang Sony / ATV Music.
“Kami yakin dan berharap Mr. Trump bersama dengan tim nya menghormati keinginan kami di masa mendatang.”
Protes yang diajukan oleh band Queen terhadap Trump kali ini sebenarnya bukan yang pertama kali. Sebelum nya, tepatnya pada bulan Juni yang lalu, Brian May yang notabene merupakan gitaris dari grup band Queen juga telah memprotes keras penggunaan lagu “We Are the Champion,” milik mereka pada iklan – iklan kampanye televisi milik Trump.
Via halaman pribadi milik nya, May mengatakan bahwa pihak nya dibanjiri protes karena lagu milik nya digunakan oleh Trump untuk aktivitas kampanye pribadi nya.
Sayang nya, meski pun telah diprotes, Trump tetap ‘ngotot’ menggunakan lagu tersebut.