Jakarta, LensaHukum.co.id – Kehadiran game Pokemon Go beberapa waktu yang lalu telah berhasil menarik banyak perhatian para pecinta game online di seluruh dunia, termasuk salah satu nya di Indonesia.
Sejak pertama kali muncul di pasaran, ada berbagai macam peristiwa tidak wajar yang terjadi disebabkan oleh game online yang dimainkan dengan menggunakan ponsel pintar ini.
Keberadaan game online pada dasar nya bukan lagi sebuah hal baru di Indonesia. Sama seperti hal nya di negara – negara lain nya, perkembangan game online di Indonesia juga selalu mengikuti perkembangan teknologi berbasis internet.
Dengan aplikasi, game online saat ini jauh lebih mudah diakses setiap waktu. Tidak hanya pengguna internet yang sudah berusia dewasa, para pengguna yang masih berusia remaja atau bahkan anak – anak pun dapat dengan mudah terhubung dengan koneksi game online.
Seperti hal nya kebanyakan bentuk permainan yang lain, game online juga bisa memberikan pengalaman yang menghanyutkan atau pun flow experience. Dalam kondisi tertentu, pengalaman ini terkadang juga dapat membawa stimulus – stimulus yang bisa membuat pemain nya menjadi penasaran dan juga tertantang.
Dalam praktik nya, game online biasa nya selalu disajikan dalam beberapa tingkat kesulitan yaitu dari satu level ke level berikutnya.
Menurut salah seorang pengamat sosial budaya dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati kepada Sindonews dan dikutip oleh LensaHukum, “Keberadaan level – level tingkat kesulitan akan menantang para pemain nya untuk terus maju sehabis menyelesaikan rintangan tertentu.”
Baca Juga: Pria Ini Usir Para Pemburu Pokemon Go
Bagi kebanyakan gamers, hal ini seperti nya tampak wajar dan tidak aneh. Padahal, jika ditelisik lebih lanjut, keberadaan level – level tingkat kesulitan ini cenderung membuat pemain game menjadi terlalu terobsesi sehingga tanpa sadar sering kali berbuat hal – hal yang diluar kewajaran.
Permainan Pokemon Go misal nya, obsesi para pemain game online besutan Niantic Lab ini secara tidak sadar telah membuat para pemain nya melakukan hal – hal yang diluar kewajaran seperti terjun ke sungai, masuk ke kantor polisi, mengendarai kendaraan bermotor sembari bermain game, dll.
Di lain sisi, dalam bebapa kasus lain nya, kecanduan game online bahkan telah mendorong para pecinta game online untuk terlibat ke dalam tindakan kriminal seperti pencurian dan juga perampokan.
Hal ini tentu nya sangat merugikan, dan jika tidak ditangani secara sungguh – sungguh pasti dapat merusak mental para gamers, terutama yang masih berada di fase usia labil (remaja).
Baca Juga: Sibuk Cari Pokemon, Malah Temukan Mayat