LENSA HUKUM
KAJEN – KAB.PEKALONGAN
Ribuan Warga berebut gunungan hasil bumi dan nasi megono saat tradisi syawalan Gerebek Gunungan Megono di objek Wisata Linggoasri di Desa Linggoasri,Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan,Jawa Tengah, Rabu (12/06/2019).
Sejak pagi ribuan warga sudah tampak memadati objek wisata Linggoasri. Masyarakat ingin merayakan puncak tradisi syawalan di kota santri yang dipusatkan di lokasi wisata alam tersebut.
Bupati Pekalongan KH.Asip Kholbihi,SH.M.Si mengatakan tradisi syawalan di Linggoasri merupakan ajang untuk bersilaturahmi dan berkumpul antar warga,dan selamatan gunung hasil bumi dari masing-masing kecamatan yang dibagi kepada masyarakat.
” Alhamdulillah,tradisi berjalan dengan lancar dan baik. Syawalan ini jadikan pengungkit agar orang lebih memahami lagi syawalan dan lebih mengenal lagi tentang keindahan alam yang diciptakan Allah SWT, ” Kata Bupati.
Menurut Asip dengan syawalan ini bisa meningkatkan upaya-upaya untuk mensejahterakan masyarakat. Pihaknya,atas nama Pemkab Pekalongan mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H dan mohon maaf lahir dan batin.
” Saya minta doa,semoga pembangunan di Kabupaten Pekalongan bisa semakin meningkat. Jalan-jalan yang dulunya rusak semoga bisa menjadi baik. Masyarakat Kecamatan Lebakbarang, Kecamatan Kandanganserang harap bersabar ya, insyaallah tahun 2019 jalanya sudah baik, ” Ungkapnya.
Tidak hanya itu,pihaknya juga memastikan tahun 2020 seluruh jalan-jalan yang ada di Kabupaten Pekalongan akan menjadi lebih baik. ” Kalau jalanya bagus,rezekinya masyarakat setempat bisa bertambah, ”
Asip juga mengingatkan agar masyarakat mendidik anak-anaknya dengan baik. Anak-anak usia sekolah diharapkan semuanya bisa sekolah hingga wajib belajar sembilan tahun, atau setara SMP sederajat.
” Nanti tahun 2021,sekolah ini minimal 12 tahun. Tidak boleh ada anak usia sekolah sampai SMP itu tidak sekolah. Saya minta tolong,untuk ngopyak-ngopyak tetangga kita semua agar bersekolah, ” Ujarnya.
( EVA ABDULLAH )