LENSA HUKUM
JAWA – TENGAH
Seorang prajurit dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara,harus dapat bekerja dengan tulus dan ikhlas. Kita harus bekerja menggunakan hati sehingga kita benar-benar bisa bekerja denga tulus. Jalankan peran masing-masing dengan sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi.
Kita harus menyadari bahwa sebagai prajurit,kita mempunyai jati diri tentara rakyat,tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. Sehingga kita harus dapat bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab. Tak hanya itu,para prajurit berpegang teguh pada Saptamarga dan 8 wajib TNI,untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Penekanan tersebut disampaikan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen.TNI Mochamad Effendi,S.E.M.M. pada pengarahan kepada anggota prajurit Yon Armed 3/105 Tarik dan anggota Persit saat melaksanakan kunjungan kerja di Yon Armed 3/105 Tarik Magelang,(25/06/2019).
Lebih lanjut Pangdam IV/Diponegoro mengatakan bahwa,untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai prajurit,maka dibutuhkan dukungan sepenuhnya dari keluarga dalam hal ini isteri dan anak-anak.
Selain suami dapat menjalankan tugasnya, maka harus ada kesimbangan tugas dari isteri untuk menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga. Disampaikan,peran seorang ibu dalam rumah tangga selain sebagai pendamping suami juga harus pandai mengarahkan anak-anak. Karena kecerdasan anak-anak mulai terbentuk dari dalam kandungan hingga usia 4 tahun. Disinilah peran seorang ibu sangat penting untuk membentuk pertumbuhan anak sebagai generasi.
“ Ingat tidak ada manusia yang sempurna, sehingga suami dan isteri harus saling melengkapi, guna membentuk keluarga yang baik dan kuat,karena negara yang kuat berawal dari kehidupan keluarga yang harmonis ” Ungkap,Pangdam.
Mengingat isteri seorang prajurit sudah tergabung dalam organisasi Persit,maka harus patuh dan taat pada aturan yang telah ditetapkan Peraturan tersebut berlaku untuk seluruh anggota Persit baik yang berperan sebagai ibu rumah tangga maupun bagi isteri prajurit yang bekerja atau berkarier.
Menyikapi situasi yang berkembang saat ini di masyarakat khususnya penggunaan media sosial, maka diharapkan para prajurit dan anggota Persit lebih bijaksana menggunakan medsos. Dalam hal ini kita jangan mudah terhasut dan mudah terpengaruh dengan berita-berita yang tersebar melalui medsos.
“ Cek dulu kepastian berita tersebut,jangan mudah menerima berita-berita di medsos terlebih berita-berita hoax”,tegas Mayjen.TNI Mochamad Effendi.
Diakhir penyampaian,orang nomor satu di Kodam IV/Diponegoro berhatap dengan suguhan-suguhan berita yang ada di media maka kita harus pandai menyaring setiap informasi. Saring sebelum Sharing dan Sharing yang penting-penting.
( KHANZA )