Purwakarta, LensaHukum.co.id – Pemerintah Kabupaten Purwakarta segera menggenjot pembangunan Jalan Lingkar Timur yang membentang mulai dari Kecamatan Bungursari (Gerbang Tol Cikopo), Kecamatan Kiarapedes, Kecamatan Wanayasa hingga tembus sampai Kecamatan Plered Purwakarta. Jalur sepanjang 150 KM ini diperkirakan akan selesai dibangun pada akhir Tahun 2016 mendatang.
Ditemui hari ini Rabu (7/9) dalam acara Bakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) yang melibatkan personel TNI dari Komando Distrik Militer 0619 Purwakarta di Desa Ciparungsari, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa dalam sisa kurang dari dua tahun masa jabatannya, dia ingin memberikan ‘legacy’ kepada masyarakat Purwakarta berupa penyelesaian persoalan infrastuktur jalan.
“Lingkar Barat sedang kita selesaikan mulai dari Jatiluhur, Sukasari hingga Maniis totalnya 67 KM. Segera kita sambung dengan ini, Lingkar Timur totalnya 150 KM. Akhir tahun ini selesai dengan anggaran Rp100 Milyar” Jelas Dedi kepada LensaHukum.co.id
Menurut Dedi, Jalan Lingkar Timur milik Pemerintah Kabupaten Purwakarta ini akan membuka akses jalan mulai dari Cikopo Bungursari, Cijunti Campaka yang juga sedang menjalani tahap pembangunan Jembatan Cihambulu yang menghubungkan Purwakarta dan Subang, kemudian tembus ke Ciparungsari Cibatu yang saat ini akan dikerjakan dengan skema program BSMSS sepanjang 2,48 KM dengan total anggaran Rp2,05 Milyar ini.
Baca Juga : Polres Purwakarta Berhasil Lumpuhkan Pencuri Pecah Kaca
Dedi meneruskan Jalan Lingkar Timur ini juga mencakup Cilandak Cibatu, Cirende Campaka, hingga Cibukamanah dan Wanawali Cibatu baru kemudian tembus ke Desa Kiarapedes. Untuk jalan menuju Wanayasa melalui Pareang, menurut Bupati yang akrab disapa Kang Dedi tersebut sudah mulus sehingga pembangunan jalan akan langsung memasuki arah Bojong melalui Sawit Darangdan kemudian Jalan Militer Plered yang saat ini sudah diperlebar.
“Kalau mau masuk Wanayasa melalui Pareang kan itu sudah bagus. Sehingga langsung saja kita selesaikan jalur berikutnya yang tembus ke Kecamatan Plered melalui Jalan Militer”. Tambah Dedi.
Penjelasan komprehensif Dedi tentang kondisi jalan di daerahnya ini memang patut diapresiasi mengingat tidak banyak kepala daerah yang mengetahui secara detail sampai ke pelosok-pelosok tentang kondisi jalan di daerahnya sendiri.
“Ya harus lebih tahu dari staffnya, harus lebih tahu dari kepala dinas bina marga biar gak dibohongi. Sehingga datanya real”. Pungkas Bupati yang berhasil mengantarkan Purwakarta sebagai daerah terbaik pembangunan infrastruktur versi salah satu lembaga di Universitas Padjadjaran ini.” (Ridwan/LH)