LENSA HUKUM
JAKARTA
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan dalam membantu penanganan pandemi Covid-19,antara lain menyiapkan fakultas kesehatan dan rumah sakit pendidikan dibawah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan sebagai pusat tes swab (swab test center) Covid-19. Saat ini ada 13 fakultas kesehatan dan 13 rumah sakit pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai laboratorium untuk tes Covid-19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga memobilisasi relawan kesehatan untuk membantu perang melawan Covid-19,Kamis (02/04/2020).
Selain itu,Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan menyiapkan fasilitas di bawah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan,baik dari asrama Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK),untuk disiagakan sebagai tempat karantina atau isolasi orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP) yang tidak membutuhkan perawatan intensif.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan ” Saat ini negara kita dalam keadaan perang, kita perang melawan suatu musuh yang tidak bisa kelihatan,yang bergerak begitu cepat dan bisa mengancam banyak nyawa masyarakat Indonesia.Dalam situasi ini saya meengundang masyarakat terutama anak-anak muda untuk bergotong royong untuk mengahadapi dan menaklukkan musih ini yaitu Virus Covid 19.Ini suatu hal yang belum pernah di alami dunia maupun Indonesia dan harus di tangani secara serius.Dan masa depan serta masyarakat Indonesia dan ekonomi Indonesia ada di tangan kita semua bukan hanya pemerintah saja, ” kata,Nadiem Makarim.
Dan solusi,kemenangan perang ini hanya di menangkan kalau kita bersatu dalam situasi seperti ini. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa kami mengelokasikan dana,ada beberapa hal yang kami fokuskan.
Pertama menyiapkan Fakultas kesehatan dan rumah sakit pendidikan di bawah kemendikbud sebagai test sub center covid 19.Saat ini ada 13 fakultas kesehatan dan 13 rumah sakit pendidikan PTN di tetapkan oleh Kemenkes sebagai laboratorium untuk test Covid 19.
Kedua,kami menyiapkan rumah sakit pendidikan di bawah Kemendikbud untuk siap merawat pasien Covid 19 mengikuti kapasitasnya masing-masing.
Ketiga, kami memobilisasi relawan mahasiswa kesehatan untuk membantu perang melawan Covid 19. Ini adalah mungkin yang terpenting karena begitu banyaknya aktivitas yang harus di lakukan dengan talenta-talenta muda kita. Yang mengerti topik-topik kesehatan,ini luar biasa pentingnya.
Keempat adalah menyiapkan fasilitas di bawah Kemendikbud baik dari asrama LPMP, P4PK,untuk di siagakan. sebagai tempat karantina ataupun isolasi ODP atau PDP yang tidak membutuhkan perawatan intensif. Saat ini terus meningkat sehingga kita harus mengatisipasi,berarti fasilitas-fasilitas Kemendikbud akan kita kerahkan ke sisni.
Saya juga memberikan apresiasi atas keberanian, motivasi,tingkat nasionalisme dari mahasiswa kesehatan dan relawan-relawan lainnya. Saat ini sudah ada sekitar 15.000 relawan yang mendaftar ini sangat luar biasa,saya sangat terharu melihat keberanian serta motivasinya. Tingkat nasionalisme mahasiswa – mahasiswa fakultas kesehatan dan relawan yang lainnya, ” Tutup,Nadiem Makarim.
( JARKONI )