Diduga Konflik Badan Jalan Perumahan Sidomoro Sriamur Belum Terselesaikan

LENSA HUKUM

SRIAMUR – KABUPATEN BEKASI

Lensahukum.co.id

Perumahan Cluster Sidomoro yang berada di lingkungan Rt 02 Rw 06,Desa Sriamur,Kecamatan Tambun utara,Kabupaten Bekasi,Selasa (3/11/2020).

Warga di Perumahan Cluster Sidomoro,sempat ricuh dengan warga sebelah. Saya selaku warga yang di percayakan sebagai wakil ketua paguyuban di perumahan sidomoro.

Kami selaku warga gak bisa bertindak sendiri dan saya kumpulkan warga pada saat hari minggu lalu pertanggal 1-10-2020 saya bukan nya tidak mengupayakan ini,saya sudah jabarin semua pada waktu itu,bahkan saya by Phone beribu – ribu kali
Gak ada respon sama sekali dari pihak Develover Sidomoro,Lalu apa yang bisa kita lakukan,akhirnya rempukanlah kita di situ,terjadilah pertemuan warga dia bilang bla bla bla.

Jadi bukannya ini keputusan pribadi kata saya sebagai warga,tapi atas dasar musyawarah warga perumahan Sidomoro,Maka saya bilang kalau merasa seperti itu saya butuh pengakuan,bahwa ini atas nama warga yang bicara bukan saya dan saya pun takut salah berbicara kita buatkan oret oretan,dalam bahwa ini ada berita sebagai acuan untuk,kalau misalkan kedepannya ada sesuatu yang tidak kita inginkan dan takutnya saya pribadi yang keseret,kan begitu bahwa ini bener – bener full semuanya inisiatip dari warga sidomoro Dan nantipun eksekusi semua warga,sebelum eksekusi selaku ibarat nya pimpro sebelah dan juga pihak kamtibmas dan Desa wilayah saya kordinasikan bahwa salah satu dari trantib desa sebagai warga dan Rt setempat,saya sudah tembuskan bahwa ini permasalahan saya gak ada masalah dengan warga sekitar atau team – teamnya,bahkan tidak sama sekali ada masalah,silahkan saja.

Yang kedua saya permasalahkan alias sama develover, yang rencananya coba biar ada perhatian untuk badan jalan.

saya bilang ke trantib dan Rt seperti itu
Biar pihak develover segera menyikapi dan tanggap biar cepet datang dan melihat ke perumahan sidomoro,Begitu maksud dan tujuan kita selaku warga,Kenapa saya bilang gak ada masalah dengan kerjaan di sebelah ya silahkan,celotehnya bang Awal selaku warga sidomoro dan ada salah satu perwakilan dari PDAM dari para pekerja ada pekerjaan PAM disitu tidak boleh melintasinya dan jawaban bang awal sebagai wakil ketua karena lahan tersebut dalam sengketa,mangkanya yang di ambil penggalian cuma 1 jengkal saja.

Jadi ada pembenaran juga justru yang kita pertanyakan yang itu,bukannya tidak boleh,tapi tunggu nanti harinya,Rabu akan ada keputusan dari pihak develover, Yang kita mau,misalkan itu mutlak segeralah di aktenotariskan,silahkan bukan akses di depan saja kedalampun harus dikerjakan
Dan di hari minggu lalu trantib datang, ya saya bilang kerjaan yang di tanah pengairan kalau di riset langsung,yang di belakang tanah pengairan,kalau kita mundur,yang kita tutup berarti tanah pengairan, lalu saya liat gambar plan nya,dan batas – batas ini berarti tanah develover sertifikat hak milik,cuma didalamnya masi ada tanah pengairan Dari batas jembatan kesana dan kesini masing masing mempunyai 13 meter dan kita pun gak berani mundur, karena ada tanah pengairan,masa di tutup
Disitulah menjadi mis nya antara warga sidomoro dengan warga di sekitar sidomoro,itu ” Ujarnya,bimaspol.

Dalam hal ini,Intinya pihak warga ingin develover bertanggung jawab atas permasalahan di perumahan sidomoro Mereka selama ini merasa di bohongi dengan janji janji manisnya Selalu mengganpangkan persoalan,Kami hanya butuh kepastian dari pihak develover mana hak kami sebagai warga sidomoro, yang katanya sudah memiliki badan jalan tersebut dan sudah ingklud jalan,nyatanya sampai saat ini belum terealisasikan
Sebelum kami bertindak sudah ada proses mediasi,merapat lah kami mengadakan pertemuan selama 3x.

Kita minta spek yang belum di lakukan develover,Antara Lain :

1. Surat
2. panel
3. Gerbang
4. Lahan Fasos dan Fasum

Itu yang harus wajib develover penuhi
Dengan jawaban develover ternyata, ” tunggu saya punya duit dulu, ” Di janjikan lah bulan 10
Sempat beberapa kali di hubungi oleh bimaspol setempat tidak menanggapi/menjawab,ada apakah dengan develover tersebut,yang bisa nya slalu buat janji – janji manis, ” kami minta pihak develover bertanggung jawab dalam hal ini, ” Ucapnya.

( NAPSIAH / ANWAR )