LENSA HUKUM
JAKARTA
Terkait berakhirnya PSBB DKI jakarta dalam tahap ke – 3 ini dalam siaran pers Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terakir DKI Jakarta menjelakan secara detail tentang pencapaian yang telah diperbuat oleh gugus tugas dalam penanggulangan Virus Covid-19,Kamis (04/06/2020).
Pasalnya,Adapun perkembangan skeberhasilan yang telah di capai di sampaikan dalam konfresnsi pers hari ini,Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menjelaskan yang akan dilakukan ke depannya. Dalam menghadapi pandemi Virus Covid-19 Gubernur mengajak kepada semua untuk bersama- sama dan saling bahu membahu dan gotong royong untuk musibah yang sedang di hadapi.
Selama 13 minggu gugus tugas dalam penanganan Covid-19 DKI Jakarta sudah melakukan banyak hal sehingga hingga saat ini banyak keberhasilan yang telah dicapai. DKI Jakarta sampai saat ini bersama para ahli Epidemiologi terus memantau perkembangan dengan para pakar yang ada.
Saling bekerjasama dengan para ilmuwan dan para pakar terkait dengan kesehatam masyarakat. Jadi dalam hal ini bukan hanya mengandalkan satu atau dua para meter saja dalam hal Gubernur anies Baswedan mengatakan ” ketika kita akan melakukan pandangan ke depan banyak yang harus kita perhatikan antara lain. Parameter yang harus diperhatikan adalah tingkat positif yang terjangki Covid- 19,tingkat kesiapan rumah sakit,tingkat kematian terjangkit Covid- 19,kesiapan alat kesehatan,kondisi dokter dan perawat atau tenaga medis yang ada, penambahan ODP,PDP serta tingkat kesembuhan pasien “.
Jadi DKI Jakarta dalam pemantauan tersebut sampai lewel RT dan level individut. Sehingga mampu mendeteksi penyebaran virus tersebut. Jadi terkait itu semua data yang ada semakin turun. Dari data tersebut dapat disimpulkanan nilai Reprodusi virus 0.9 yang artinya jika di bawah 1 maka satu orang tidak akan menularkan kepada orang lain. Pada hal di bulan Maret nilai Reproduksi masih 4 yang artinya setiap satu orang penderita Covid-19 akan menularkan kepada 4 orang.
Adapun hal itu semua bisa dikendalikan dengan cara kantor- kantor,fasiitas publik tutup serta sekolah libur. Selama bulan Maret menunjukkan sangat positi dan berhasil. Kedisiplian bersama sangat penting karena sangat berpengaruh terhadap penyebaran dan penularan Virus Covid-19 .Dengan adanya kedisiplinan masyarakat tersebut akan muncul 2 samapi 3 minggu akan muncul efeknya. Keberhasilan tersebut adalah kerja bersama yang selalu disipli, yang bekerja di rumah, yang jaga jarak dan yang cuci tangan serta yang menerapkan disipilin protokol kesehatan.
Anies Baswedan Menjelaskan “Jakarta adalah kota besar bukan kota kecil yang saat masih masalah dengan pendudduk 11.580.944 orang terdiri dari 44 kecamatan, 267 kelurahan. Sampai saat ini masih ada sekitar 66 RW perlu perhatian khusus dalam penyebaran Covid-19 di seluruh DKI Jakrta. Dari 66 Rw masih kita pantauan terus serta bantuan masih kita berikan”.
Keberhasilan gugus tugas penanganan memutuskan PSBB di perpanjang sampai akhir Juni. Dimana sampai akhir Juni merupakan masa transisi. Dan masa transisi tersebut menuju kondisi aman dan produktif. Tetap PSBB di DKI Jakarta untuk menuju kota aman sehat dan bebas Covid. Dalam masa transisi ini sudah bisa dilakukan aktifitas biasa namun ada pembatasan – pembatasan.
Secara bertahap akan dibuka semua dengan catatan Covid -19 terkendali. Karena periode ini adalah periode edukasi pembiasaan pola hidup sehat, pola hidup produktif.
Prinsip transisi adalah hanya warga yang sehat boleh kegiatan di luar rumah,semua kegiatan adalah kapasitasnya 50 persen dari kapasitasnya. Contoh jika ruangan kapasitas 100 hanya 50 bisa di pakai. Untuk kegiatan di luar rumah masih di larang antara laian: ibu hamil,balita serta lansia karena ketia nya masih rentan tertular.
Kebiasan yang sering di lakukan di luar rumah harus wajib memakai masker,jika tidak memakai masker akan kena denda 250 Ribu rupiah. DKI Jakarta saat ini sudah membagikan 20 juta masker geratis di seluruh Jakarta. Jika tidak punya boleh datang ke kantor kelurahan masing2.
Transisi fase 1 tempat kegiatan keagamaan bisa di mulai besok masjid,musolla,gereja klenteng dan sebagainya bisa mulai kegiatan rutin. Akan tetapi harus sesuai protokol keseshatan. dari jumlah tampung harus di pakai hanya 50% dari kapasitasnya,jarak aman 1 meter antar orang, sebelum dan dan sesudah harus di semprot desekfentan. Untuk masjid dan musholla harus memakai sajadah sendiri serta untuk tempat alas kaki harus bawa sendiri. Tempat usaha,rumah makan,industri serta kantor bisa buka tanggal 8 Juni tetapi kapasitasnya juga 50%. Untuk mall pasar dan non pangan baru bisa di mulai senin 15 Juni. Tempat rekreasi akan dibuka pada tanggal 20 Juni,semuanya harus mematuhi protokol kesehatan juga.
Fase ke 2 kegiatan pengumpulam masa jumlah besar belum di perbolehkan serta sekolah masih libur.
” Kepada seluruh warga Jakarta, 13 minggu kita alami pandemi Covid-19 . Kita beri apresiasi kepada garda terdepan atau pahlawan – pahlawan covid-19. Jakarta saat ini belum selesai baru transisi, masih perlu usaha kita untuk melawan Covid-19 walaupun sudah berhasi l tapi bukan hanya sampai di sini. Mari kita semua mendukung pemerintan agar pandemi covid-19 segera berakir. Beban pemerintah pusat itu sangat berat,mari pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19, ” Tutup,Gubernur DKI Jkarta Anies Baswedan.
( JARKONI )