LENSA HUKUM
MUARA GEMBONG – KABUPATEN BEKASI
Muara Gembong jarang sekali dijumpai banyak orang keberadaan tentang cagar alam yang memiliki satwa langka. Ada tapi langka dan sangat jauh ditinjau.Namun sangat di sayangkan adanya Cagar alam ini. Cuma ditinjau,diliat dan dijadikan sebuah hiburan juga tontonan. Kalau tidak ada sambung tangan dari pihak Dinas terkait. Seperti halnya kepariwisataan,Minggu (23/08/2020).
Menurut Sekertaris Desa Pantai Bahagia Ahmad Qurtubi sekaligus sebagai wakil ketua (POKDARWIS) mengatakan, ” Kampung muara bendera Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong. Memiliki Cagar alam hutan Mangrove seluas 18 hektar. Kawasan tersebut Adalah tempat singgah dan hidup saat ini hewan-hewan terancam keberadaanya. Karena disebabkan dengan adanya perburuan dan penebangan hutan Mangrove Sebagai rumah mereka. Yang mana lahan tersebut telah dijadikan untuk tambak ikan.
Mereka harus bertahan hidup dikawasan yang sempit. Padahal luas areal yang dibutuhkan dalam kelompok kecil Lutung jawa 7 sampai dengan 8 ekor dalam tiap kelompoknya. Sebanyak 12 hektar.ini sudah OPER kapasitas 50 ekor lutung Jawa tersedia hanya 8 hektar.
Selain lutung jawa,juga terdapat hewan Primata lainya yaitu monyet ekor panjang (mah ada Fascicularis) yang gemar mengambil dan merampas makanan pengunjung. Karena ulah manusia pula lah yang membuat watak dan kebiasaan mereka seperti itu,jadi terbiasa walaupun hasilnya mereka kurang bagus berprilaku seperti itu.
Lanjut,Qurtubi,dan hewan yang dilindungi dari jenis primata adalah lutung jawa (Traciphytecus air agus maur tius latin) juga ada jenis burung yang langka dan dilindungi yang ada dikawasan muasal sungai citarum. Adalah burung bangau luwuk (Mycteria cinere latin),burung Elang (Haliastur indis latin) juga jenis burung cangak dan burung kuntul.
Hewan Lutung jawa bukan hewan endemik karena ada juga ditempat lain dikawasan muara sungai citarum kita juga bisa jumpai.Jenis hewan melatar dengan ukuran raksaksa yaitu biyawak yang bisa mencapai 2 miter.
Mahmud Iskandar selaku Dirut BumDes Desa Pantai Bahagia dan juga pengurus wisata lutung jawa. Menambahkan,jembatai ini yang sudah cukup lama rapuh termakan usia. Lalu kami perbaiki kembali jembatan tersebut. Sepanjang 150 meter,dari total pekerjaanya. Seperti yang saat ini dikerjakan baru berjalan 94 meter yang terbuat dari anyam bambu. Harapan saya kedepan ketika ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten,provinsi,maupun Pusat,Yang membidangi dalam hal ini. Jangan cuma ditinjau,dilihat dan dijadikan sebuah tontonan sebagai hiburan. Mari kita buka pintu hati kita bersama untuk menjaga merawat cagar alam wisata ” Lutung Jawa,tidak punah dan dapat dilihat oleh generasi mendatang,” paparnya.
( RUSDIANSYAH )