LENSA HUKUM
JAKARTA
Lensahukum.co.id
Presiden Joko Widodo membuka secara virtual Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam tahun 2021 yang berlangsung di Surabaya, pagi ini. HMI merupakan organisasi yang banyak melahirkan tokoh umat dan pemimpin bangsa.
Pasalnya,Banyak kader- kader HMI yang sukses di politik serta ada juga yang ke dunia pendidikan. Dalam organisasi ini militansi serta kepemimpinan sudah diajarkan, maka ketika terjun kemasyarakat para kader HMI sudah siap untuk mengabdi.
HMI telah banyak melahirkan tokoh umat dan para pemimpin bangsa yang berkontribusi pada ladang pengabdian yang luas dan beragam. Akan tetapi, kita tidak boleh terpaku hanya pada kebesaran-kebesaran masa lalu. Di era disrupsi dengan perubahan yang sangat cepat saat ini saya berharap HMI tumbuh bersama zaman,adaptif dengan kebaruan dan tanggap menghadapi realitas-realitas baru.
Dengan begitu,HMI bisa menjadi lokomotif kemajuan bangsa dan tetap melahirkan SDM-SDM unggul serta pemimpin-pemimpin masa depan yang akan mengantarkan bangsa ini siap berkompetisi dalam era hiperkompetisi.
Presiden Joko Widodo berharap, dengan segenap potensi yang dimilikinya, HMI mampu meneruskan dan mewujudkan cita-cita besar para pendiri untuk menyelaraskan keislaman dan keindonesiaan, memperkokoh persatuan bangsa di tengah keberagaman, dan menjadi pilar penyokong integrasi bangsa.
” Di Kabinet Indonesia Maju ini dipenuhi oleh banyak kader-kader HMI. Saya sebutkan Pak Menko Polhukam Mahfud Md, Profesor Muhadjir Menko PMK, Bapak Zainudin Amali Menpora, Bapak Suharso Monoarfa Menteri Bappenas, Bapak Sofyan Djalil Menteri Agraria dan BPN, Menteri Pertanian Pak Syahrul Yasin Limpo, kemudian juga Pak Bahlil Lahadalia, HMI semuanya, mungkin ada yang nggak saya sebut tapi ini sudah, bukan banyak, terlalu banyak, ” Kata, Jokowi.
Dengan potensi besar yang dimiliki, HMI harus mampu mewujudkan cita-cita besar para pendiri untuk menyelaraskan keislaman dan keindonesiaan dengan semangat pembaharuan. Selain itu, untuk memperkokoh persatuan bangsa di tengah keberagaman dan menjadi pilar penyokong integrasi bangsa,” tutup Presiden Joko Widodo.
( JARKONI )