LENSA HUKUM
KABUPATEN BEKASI
Kenacetan di depan mol SGC di keluhkan penguna jalan Di sababkan angkot yang parkir cari dan turun naik penumpang sedangkan lahan penguna jalan di pergunkan pedangang kaki lima yang menjamur di pingir jalan,Rabu (18/03/2020).
Dari keterangan kepala dinas perhubungan kabupaten Bekasi Yana Suyatna memaparkan kepada awak media lensa hukum bahwasanya yang pertama SGC itu komplex ” ia jadi bayak hal yang memang belum hal layak menjadi tertib lalu lintas yang baik walaupun alhamdulilah kemarin ada perubahan di lomba RSPA. Yang di laksanakan di mabes polri kita masuk di tingkat Nasional dengan adanya bantuan semuh pihak,kemudian pedagang masalahnya belum adanya pasar cikarang, ” Ucapnya.
Kalau pasar Cikarang sudah jadi insaallah bisa ketarik pasar yang artinya pedagang – pedagang di jalan tidak ada lagi. Dengan adanya pedagang di jalan tentunya mengundang pembeli yang turun naik penumpang mengunakan angkot umum, ” Ucapnya.
Kemudian kondisi Terminal di SGC penuh pedagang juga Exspasi tidak adanya pasar cikarang dan ini tidak terhindarkan. Keadaan masyarakat seperti itu termasuk pedagang pedagang yang di jalan pembangunan satu pembangunan dua maupun di jalan kapten sumantri. Walaupun kita sudah coba memberikan pengertian kepada mereka untuk tidak berjualan,paling tidak sampai jam 5 atau jam 6 pagi tetapi kenyataanya mereka sulit dihindarkan karna mamang kebutuhan ekonomi, ” Ucapnya.
” Jadi karena belum adanya pasar cikarang persentatif yang sehingga perekonomian aktifitas masyarakat terjadi di jalan dan angkot-angkot sendiri bahkan mulai menutup pintu terminal yang di pembanggunan satu untuk di penampungan sementara pembanggunan pasar cikarang yang akan di mulai . Sehingga orang tidak akan bisa masuk ke terminal,jadi banyak mobil menuggu di pinggir jalan, ” Ucapnya.
“Jadi sekarang kondisi persiapan penampungan dengan pedagang yang ada di Ramayana yang menutup pintu keluar yang ada di terminal. Jadi masalah untuk kelancaran lalulintas kita ada tim unit reaksi cepat tim KUDA (kreasi mengurai kepadatan) mereka ada 10 personil yang kita siapakan mengurai kepadatan kepadatan di simpang simpang dan mengunakan konsen 012, ” Pugkasnya.
( MARIAM / HERU )