LENSA HUKUM
MUNTOK – BANGKA BARAT
Seni tradisi maupun adat istiadat tidak bisa lepas dari budaya bangsa Indonesia. Ada banyak yang unik, seperti Khataman Al Qur’an salah satunya jika seorang Qori atau yang mengaji dan belum pernah Khatam Qur’an maka dilakukan Syukuran kecil jika sudah naik tingkatkan ke Djus 15. Ini bisa kita temukan di Kampung Daya Baru Pal4 Mentok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Babel.
Bagi masyarakat Kampung Daya Baru Pal4 Kecamatan Mentok,prosesi khatam alquran bagi Anak-anak maupun orang tua yang mau menamatkan mengaji 30 juz Alquran maka bisanya terlebih dahulu dilakukan selamatan jika sudah mengaji melewati Djus 14 mau naik ke Djuz 15.
Selamatan kecil kecilan ini dilakukan sebagai penyemangat bagi yang mengaji maupun orang yang mau belajar mengaji selain itu juga kebiasaan warga kampung sebagai bagian dari rasa syukur dan tradisi yang telah berlangsung sejak puluhan tahun silam dikatakan oleh Ibu Hajah Rosni guru mengaji.
Acara tradisi mengaji Syukuran Djuz 15 sebelum khatam Alquran Djuz 30,ini biasanya dilakukan pada malam hari selesai Sholat magrib yang umumnya dihadiri oleh keluarga,guru mengaji dan rekan rekan dekat. Serta ada yang sedikit untuk yakni tengah tangah hadirin disajikan ketan yang diatasnya ditaburi selai kelapa parut,ayam kampung bakar utuh,15 butir telur ayam disajikan dalam nampang sehingga menambah kesan yang lebih menarik. Ketika selesai didoakan sajian tadi berupa telur dibagikan serta makan lainnya dilakukan santap makan malam bersama sama dengan hadirin.
Beda dengan khatam Al-Qur’an 30 Djuz bagi yang khatam dilakukan dengan arak-arakan atau pawai. Menggunakan pakaian kebesaran berupa gamis ditambah sorban bagi lelaki dan pakaian gaun dipadu hijab serta pakaian adat lainnya yang indah, arak-arakan tadi akan berjalan berkeliling kampung diiringi tabuhan alat tradisional dan kibaran bendera atau atribut lainnya serta ketan berisikan ayam bakar, telur yang disajikan dalam nampang yang dihadiri oleh para tokoh agama,pejabat setempat, ” Ujar Hajah Rosni.
Dilanjutkan Hajah Rosni (70 tahun) yang juga Ketua Kader senior Posyandu Balita II Desa Belo Laut,lain halnya dengan Mengaji naik Djuz 15 dalam bahasa adat Jering Bangka,tradisi ini disebut dengan “Bebace Naik Djuz 15. ” Tradisi Naik Djuz 15 Alquran ini, akan dahulu dilakukan peng ujian terhadap kemampuan membaca Alquran dihadapan seorang guru akan mendengar kemampuan serta kelancaran mengaji.Pungkas Hajah Rosni Sabtu (18/07/2020) malam.
Pantauan Media Lensa Hukum,Sabtu (18/07/202) malam pukul 18.15wib bada Magrib di Kediaman Supardiansah dan Insiyah Pondok Makan Bang RIZKY Jalan Alternatif DPRD Daya Baru Pal4 tampaknya Muhammad Rizky Ramadhan Supardiansah (11) dan SYAFIFA Al-Hidayah Supardiansah (8) setelah mengaji melewati Djuz 15 Alquran tentunya merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
Namun sedianya dengan khatam naiknya Djuz 15 bukan berarti berhenti mempelajari isi ayat ayat Kitab Suci Alquran. Sebab,sebagai umat Islam diwajibkan untuk bisa pandai membaca, memahami dan mengamalkannya sampai akhir hayat. demikian.
( SUPARDIANSAH )